Contact Info
Cyber 2 Tower, 34th Floor
Jl. HR Rasuna Said, Block X-5 No. 13
Kuningan Timur, Setiabudi
South Jakarta 12950
Indonesia
corsec@alamtriminerals.id +6221 2553 3060
23 October 2025
Direct Links

Bappenas: Program Hilirisasi Genjot Investasi Rp150,6 Triliun Kuartal III 2025

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perencanaan dan Pembangunan /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengungkap proses hilirisasi terus berlanjut dan dibuktikan dengan pertumbuhan realisasi investasi mencapai Rp150,6 triliun pada triwulan III/2025.

Direktur Perencanaan Ekonomi Makro dan Pengembangan Model Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Ibnu Yahya mengatakan pengembangan investai sektor hilirisasi makin masif seiring dengan kemudahan dan fasilitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri.

"Proses hilirisasi terus berlangsung, utamanya melalui pengembangan kawasan ekonomi khusus atau kawasan industri dengan realisasi investasi dan produksi yang cukup tinggi pada triwulan III/2025," kata Ibnu dalam acara peluncuran Bisnsi Indonesia Economic & Financial Report (BIEFR) 2025 di Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Dalam catatannya, pada kuartal III/2025 realisasi investasi sektor hilirisasi paling banyak tertanam untuk komoditas mineral sebesar Rp97,8 triliun, kemudian perkebunan dan kehutanan Rp35,9 triliun, minyak dan gas bumi Rp15,4 triliun, serta perikanan dan kelautan Rp1,5 triliun. 

Ibnu menyebutkan beberapa pendorong realisasi investasi di KEK seperti Sei Mangkei yang telah menyerap investasi Rp6,5 triliun dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk 3.000 pekerja pada 2025.

"Kemudian, di KEK Galang Batang mampu meningkatkan ekspor smelter grade alumina (SGA) menjadi 2 juta per tahun dan peningkatan kapasitas produksi menjadi 4 juta," tuturnya.

Lebih lanjut, KEK Kendal kini mampu memproduksi 1,4 juta unit per tahun panel surya lewat pabrik baru yang bergerak di bidang modul dan sel surya.

Pihaknya meyakini KEK tersebut yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Saat ini sekitar 200-an proyek yang terdiri dalam 8 sektor, diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan hingga 2% dalam beberapa tahun ke depan," jelasnya.

Bappenas juga telah melakukan konsolidasi visi-visi ASta Cita melaui Strategi Kebijakan, program kualitas, serta PSN untuk percepatan pertumbuhan ekonomi 7-8% dan hingga kini menghasilkan beberapa capaian-capaian dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Di tengah perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik dan geoekonomi, Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi lebih dari 5%, menjaga inflasi tetap terkendali, serta mempertahankan defisit di bawah 3% PDB, serta rasio utang masih terkendali. Namun itu semua belum cukup, Indonesia perlu tumbuh lebih tinggi lagi untuk mencapai Indonesia Emas 2045," pungkasnya.