Bisnis.com, JAKARTA – Harga bijih besi menguat tipis sementara aluminium turun pada awal pekan ini. Pelaku pasar menghitung ada kenaikan permintaan baja di China yang dapat menopang harga sembari mencermati hasil pertemuan Trump dan Zelenskiy.
Berdasarkan data Bloomberg, harga kontrak berjangka bijih besi sempat mencapai level tertinggi US$103 per ton atau rebound setelah melemah lebih dari 2% pekan lalu. Penurunan harga bahan utama baja ini terjadi setelah Beijing melaporkan bahwa produksi baja turun di bawah 80 juta ton atau dalam kinerja terlemah untuk Juli sejak 2017.
Analis dari Yongan Futures Co Ltd. dalam sebuah catatan menyampaikan permintaan baja tampak telah mencapai titik terendah dan ada harapan akan ada pemulihan musiman.